Antisipasi Virus Corona Sejak Awal, Agar Kita Terbebas dari Virus ini

Ketika Sohib mendengar penyakit flu, pasti kita akan berpikiran penyakit musiman yang biasanya disebabkan oleh virus yang menyerang ke tubuh manusia. Saat daya tahan tubuh kita menurun maka penyakit flu akan mudah terjangkit.Tetapi bagaimana kalau saya sebut Coronavirus atau virus corona pastinya Sohib langsung ketakutan dan buru-buru mencari masker agar tidak tertular virus yang satu ini.

Sejak akhir 2019 hingga sekarang Februari 2020 pemberitaan tentang Coronavirus atau virus corona memang jadi pemberitaan yang paling populer di seluruh dunia,tidak terkecuali media – media di Indonesia baik elektronik maupun cetak terus memberitakan tentang wabah virus Corona.

Apakah Coronavirus atau virusCorona itu ?

Dikutip dari dokumen resmi Kementrian Kesehatan RI, Coronavirus (CoV) adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV).

Gejala Infeksi Coronavirus

Virus corona bisa menimbulkan beragam gejala pada penderitanya. Gejala yang muncul ini bergantung pada jenis virus corona yang menyerang, dan seberapa serius infeksi yang terjadi. Berikut beberapa gejala virus corona yang terbilang ringan:

  • Hidung beringus.
  • Sakit kepala.
  • Batuk.
  • Sakit tenggorokan.
  • Demam.
  • Merasa tidak enak badan.

Beberapa virus corona dapat menyebabkan gejala yang parah. Infeksinya dapat berubah menjadi bronkitis dan pneumonia (disebabkan oleh 2019-nCoV) , yang menyebabkan gejala seperti:

  • Demam yang mungkin cukup tinggi bila pasien mengidap pneumonia.
  • Batuk dengan lendir.
  • Sesak napas.
  • Nyeri dada atau sesak saat bernapas dan batuk.

Infeksi bisa semakin parah bila menyerang kelompok individu tertentu. Contohnya orang dengan penyakit jantung atau paru-paru, orang dengan sistem kekebalan yang lemah, bayi, dan lansia.

Penularan Virus Corona

Virus yang pertama kali ditemukan di daerah Wuhan- Tiongkok  ini diperkirakan berasal dari hewan, seperti kelelawar dan unta, dan bisa menular dari hewan ke manusia, serta dari manusia ke manusia. Penularan antarmanusia kemungkinan besar melalui percikan dahak saat batuk atau bersin.

Pencegahan Virus Corona

Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah virus Corona. Oleh sebab itu, cara pencegahan virus corona yang terbaik adalah dengan menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus ini, yaitu:

  • Hindari bepergian ke Tiongkok atau ke negara lain yang telah ditemukan adanya penularan virus Corona.
  • Gunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan, terutama bila Anda beraktivitas di tempat umum.
  • Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung alkohol setelah beraktivitas di luar ruangan.
  • Hindari kontak dengan hewan, terutama hewan liar. Bila terjadi kontak dengan hewan, cuci tangan setelahnya.
  • Pastikan Anda memasak daging sampai benar-benar matang sebelum dikonsumsi.
  • Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke tempat sampah.
  • Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
  • Hindari berdekatan dengan seseorang yang sedang sakit.
  • Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan.

Penggunaan Masker

Seperti yang sudah disebutkan diatas penggunaan masker adalah salah satu cara untuk mencegah agar kita tidak terjangkit virus Corona yang hingga saat ini belum ditemukan vaksinnya. Ada dua jenis masker yang dianjurkan untuk dipakai saat sedang berada diluar yaitu masker bedah dan masker N95.

Masker Bedah

Masker bedah atau surgical mask merupakan jenis masker sekali pakai yang mudah dijumpai dan sering digunakan tenaga medis saat bertugas. Masker bedah dapat dijadikan pilihan untuk menangkal virus Corona karena memiliki lapisan yang mampu menghalau percikan air liur dari orang lain masuk ke saluran pernapasan Anda.

Kebanyakan masker bedah terdiri dari 3 lapisan yang memiliki fungsi berbeda, yaitu:

  • Lapisan luar, yang anti air
  • Lapisan tengah, yang berfungsi sebagai filter kuman
  • Lapisan dalam, yang berguna untuk menyerap cairan yang keluar dari mulut.

Masker N95

Masker N95 atau dikenal pula dengan masker respirator adalah jenis masker yang digunakan untuk menutupi hidung dan mulut serta berfungsi menyaring polutan dan partikel-partikel halus berbahaya di udara, seperti debu. Sesuai namanya, ‘N95’ menunjukkan bahwa jenis masker ini mencegah setidaknya mencapai 95 persen partikel uji yang sangat kecil (0,3 mikron).

Cara penggunaan masker N95

  • Pastikan ukuran masker cocok dengan wajah Anda, tidak kebesaran ataupun kekecilan.
  • Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer terlebih dahulu sebelum menggunakan masker.
  • Untuk jenis masker karet, Anda hanya perlu mengaitkan tali karet di belakang kedua telinga.
  • Sedangkan, bagi yang menggunakan masker tali, posisikan garis kawat di atas hidung, lalu ikat kedua sisi tali pada bagian atas kepala. Jika masker sudah menggantung, tarik masker ke bawah untuk bisa menutup mulut hingga dagu. Selanjutnya, ikat tali bagian bawahnya di tengkuk atau belakang leher Sohib.
  • Pastikan masker N95 benar-benar menempel pada wajah dan tidak ada celah yang terbuka.

Sebagai penutup tulisan ini, selalu jaga daya tahan tubuh, karena virus apapun itu akan mudah menyerang saat daya tahan tubuh kita menurun. Jangan tunda ke dokter bila mengalami gejala seperti yang sudah disebutkan di atas. Dan selalu kroscek saat menerima berita apapun tentang virus Corona yang disebar di sosmed, serta bagikan informasi yang berguna dari sumber yang terpecaya.

Header Foto : Pixabay

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *